Kamis, 05 Januari 2017

Makalah Pembagian Kata Dalam Bahasa Arab



Pembagian Jenis Kata Dalam Bahasa ArabDi
Susun
Oleh :
Tasri Muliadi Mn
16.3100.064
          STAIN.png
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Perkembangan Islam di Nusantara secara pesat juga memberi dampak bertambah  banyak  pembelajar dan  pengkaji bahasa  Arab di  Indonesia. Moeliono (1989) menyebutkan bahwa bahasa Arab adalah bahasa dengan tujuan khusus, karena  banyaknya ungkapan dan kata yang berasal dari bahasa ini masuk  dalam kosa kata  bahasa Indonesia khususnya  dalam masalah  peribadatan,  Paham  atau  tidak  paham  maknanya  dalam  hal peribadatan umat  muslim menggunakan bahasa Arab. Dilihat dari strukturnya, bahasa Arab berbeda dengan bahasa  indonesia yang berumpun Austronesia, bahasa Arab merupakan anggota  bahasa Semit kuno sebagaimana bahasa Ibrani, bahasa Yahudi, bahas Amha da bahas Aramy Perbedaa rumpun   bahas ini berimplikasi pada perbedaan  tipologisnya, rumput bahasa Semitis pada umumnya bertipe fleksi, sedangkan bahasa Autronesia bertipe aglutanasi. Bahasa dengan tioe fleksi dalam pembentukan katanya dilakukan dengan cara modifikasi internal kata, sedangkan bahasa dengan tipe  aglutinasi dilakukan dengan cara afiksasi tanpa mengubah bentuk dasarnya.
Namun  seperti  halnya  pembagian  bahasa  dalam  kajian  linguistik umum, kata  dalam bahasa Arab juga terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu ghairu mahshūr (open class) dan mahshūr (closed class). Pembagian yang pertama meliputi kata yang jumlahnya tidak terbatas, yaitu kata yang dapat menunjukkan makna yang memiliki  acuan (referen) kategori yang termasuk open class yaitu isim (nomina) dan         fiil  (verba).
1.2  Rumusan Masalah

1.      Kata dalam Bahasa Arab terbagi dalam berapa jenis ?
2.      Apa yang dimaksud dengan ISIM ?
3.      Apa yang dimaksud dengan FI’IL ?
4.      Apa yang dimaksud dengan HARF/HURUF ?

1.3  Tujuan

Sesuai  dengan  latar  belakang  dan  rumusamasalah  yang  telah dikemukakan diatas, maka tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:
1.      Mampu mengetahui pembagian jenis kata dalam Bahasa Arab
2.      Mampu memahami apa itu ISIM, FI’IL, HARF/HURUF
3.      Syarat memenuhi tugas Bahasa Arab






BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pembagian Jenis Kata dalam Bahasa Arab
      Dalam tata bahasa Arab, "kata" dibagi ke dalam tiga golongan besar:
v  ISIM ( اِسْم ) atau "kata benda". Contoh: مَسْجِد (= masjid)
atau sebuah kata yang memiliki akna sendiri, dan makna tersebut tidak terkait dan tak ada sangkut pautnya dengan waktu, mislanya القتل (membunuh) adalah sebuah isim dari kata kerja قتل yang juga bisa bermakna membunuh. namun perbedaannya adalah, isim (membunuh yang pertama tidak ada kaitannya dengan waktu, ia hanyalah nama (isim) untuk menyebutkan pekerjaan membunuh. sedangkan kata kerja (membunuh) yang kedua adalah kata kerja bentuk lampau atau فعل ماض yang berarti sudah membunuh dan memang adalah sebuah pekerjaan yang menghilangkan nyawa sesuatu, jadi itulah yang disebut fi'il dan letak perbedaannya dengan isim. dapat disimpulkan bahwa isim tidak hanya terbatas pada kata benda saja, namun lebih luas.
v  FI'IL ( فِعْل ) atau "kata kerja". Contoh: أُصَلِّيْ (= saya sedang shalat)
atau sebuah kata yang memiliki makna sendiri dan berkaitan dengan waktu, antara bentuk lampau, sekarang, dan yang akan datang.  yang seperti contoh diatas yang berarti melakukan sesuatu dengan kaitan waktu saat ini atau sedang berlangsung.
v  HARF ( حَرْف ) atau "kata tugas". Contoh: فِيْ (= di, dalam)
adalah sebuah kata yang bukan kriteria isim maupun fi'il, Huruf tidak akan bermakna jika tidak digabungkan dengan kata kerja atau kata benda.
misalnya sebagai contoh, Harf في (dalam) tidak akan bermakna apa-apa jika tidak digandengkan dengan isim misalnya kata البيت (rumah), ketikat disandingkan maka harf akan memberikan makna di dalam rumah.

2.2  Pengertian Isim
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa ISIM adalah setiap kata yang merujuk ke orang/manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat, atau makna lainnya yang tidak terkait dengan waktu. Ringkasnya, semua kata yang tidak termasuk dalam kata kerja dan "huruf" maka ia adalah isim.
Isim memiliki beberapa ciri, yaitu sebagai berikut:
  1. Berharokat kasroh atau kasrohtain : Jika suatu kata mempunyai akhiran kasroh, maka bisa dikatakan ia adalah isim.
  2. Tanwin : Jika suatu kata berakhiran tanwin, maka ia adalah isim.
  3.  Terdapat لا pada awal kata. Perlu diketahui, jika suatu isim bergandengan dengan لا, maka isim tersebut tidak boleh di tanwin, begitu pula sebaliknya, sehingga isim tidak boleh kemasukan tanda لا dan tanwin pada satu kata, namun isim harus mempunyai salah satu dari kedua tanda di atas, baik itu لا saja atau tanwin saja.
  4.    Terletak setelah huruf jer Diantara huruf-huruf jer adalah : (مِنْ إِلَى عَنْ عَلَى فِي رُبَّ بِـ كَا لِـ.. )
مِنْ                : Dari         عَنْ        : Dari                                       بِـ          : Dengan
إِلَى               : Ke           لِـ           : Milik, Kepunyaan                 كَا          : Seperti
  عَلَى                  : Di atas     رُبَّ       : Betapa banyak, acapkali       فِي         : Di dalam
       Contoh :
         فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ
             Dari contoh di atas, kata بَيْتٍ dan بُيُوْتِ , termasuk isim karena terletak setelah huruf jer.
5.     Idhofah (penyandaran) = Mudhof mudhof ‘ilaih : Jika terdapat dua kata yang bergandengan, dengan kata yang kedua mempunyai akhiran kasroh, maka kedua kata tersebut kemungkinan besar adalah isim.
Contoh :    كِتَابُ مُحَمَّدٍ          : Kitabnya Muhammad
                  دِيْنُ الإِسْلاَمِ          : Agama Islam
Kata pertama sebagai mudhof (yang disandarkan) dan kata kedua sebagai mudhof ilaih (yang menyandarkan). Kata yang kedua di atas adalah isim, karena idhofah, dan terlihat pada kata kedua mempunyai akhiran kasroh.
2.3 Pengertian fi’il
Fi’il adalah kalimat (kata) yang menunjukkan makna mandiri dan disertai dengan pengertian zaman, dengan kata lain fi’il ialah kata kerja.
Fi’il atau Kata Kerja dibagi atas dua golongan besar menurut waktu terjadinya:
1.    Fi’il Madhy / Kata kerja Bentuk Lampau
Fi’il madhi adalah kata kerja menunjukkan kejadian bentuk lampau, sebelum masa pembicara. Tanda-tanda fi’il madhi adalah selamanya difathahkan huruf akhirnya.
Contoh: فَعَلَ      (dia laki-laki telah bekerja)
2.    Fi’il Mudhari’ / Kata Kerja Bentuk Sedang atau Akan
Fi’il mudhari’ adalah kata kerja yang menunjukkan bentuk kejadian saat berlangsung atau akan berlangsung, di masa pembicara atau setelahnya. Fi’il mudhari itu harus dirafa’kan huruf akhirnya dan huruf awalnya harus memakai salah satu dari huruf zaidah yang empat yaitu: hamzah, nun, ya, dan ta.
Contohnya: يَفعَل           ( dia laki-laki sedang bekerja)
3.    Fi’il Amar / Kata Kerja Perintah
Fi’il amar adalah lafadz yang menunjukkan kejadian (perbuatan) pada masa yang akan datang. Tandanya adalah jazm dengan huruf sukun, dengan membuang huruf illat, dan dengan membuang huruf sukun.
Contohnya: افعَل            ( kerjakanlah)




2.4  Pengertian harf (Kata Tugas)
Harf adalah semua jenis kata selain Isim dan Fi’il, yang tidak bisa berdiri sendiri dan tidak memiliki arti yang jelas tanpa kata-kata lain dalam hubungan kalimat.
Contoh Harf: وَ (=dan), مِنْ (=dari), عَنْ (=dari), إِلَى (=ke, kepada), فِيْ (=di, dalam), حَتَّى (=hingga), لاَ (=tidak, tidak ada), إِنْ (=jika), dan lain-lain.


Sekilas catatan penting tentang penggunaan beberapa macam Harf:
1. Beberapa Harf, seperti بِـ (=dengan) di dalam kalimat kadang mempunyai arti, dan kadang hanya sebagai tambahan yang tidak mempunyai arti. Contoh: 
أَعُوْذُ            بِاللهِ
= aku berlindung kepada Allah
كَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا
= cukuplah Allah (sebagai) saksi
2. Harf وَ mempunyai dua fungsi:
a) ATHAF (عَطْف) atau Kata Sambung (=dan). Contoh:
ذَهَبَ أَحْمَدُ وَعَلِيٌّ
= Ahmad dan Ali telah pergi
b) QASM (قَسْم}atau Kata Sumpah (=demi). Contoh:
وَالْعَصْرِ
= demi waktu (Ashar)
Perlu dicamkan, bahwa di dalam al-Quran, Allah subhanahu wata’ala sering bersumpah dengan nama makhluq-Nya agar manusia mengambil pelajaran dari apa yang dijadikan sumpah tersebut. Adapun manusia, hanya boleh bersumpah dengan nama dan sifat Allah, tidak boleh bersumpah dengan nama makhluq.
3. Harf Lam لـ juga mempunyai beberapa fungsi:
a) MILIK (مِلْك) atau kepunyaan.Contoh:
لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ
= kepunyaan Allah (seluruh) kerajaan langit dan bumi
b) TA’LIL (تَعْلِيْل) atau peruntukan (=untuk). Contoh:
أَذْهَبُ إِلَى الْمَدْرَسَةِ لِلتَّعْلِيْمِ
= saya pergi ke sekolah untuk belajar
c) AMAR (أَمْر) atau perintah (=agar, supaya, hendaklah). Contoh:
لِيُنْفِقْ ذُوْ سَعَةٍ
= hendaklah berinfak orang yang punya kelapangan (rezki)
d) TAUKID (تَوْكِيْد) atau penegasan (=sungguh, pasti). Contoh:
لَأَقُوْلُ قَوْلَ الْحَقِّ
= sungguh aku akan berkata perkataan yang benar
4. Harf إِنْ mempunyai dua macam arti:
a) Berarti “jika”. Contoh:
إِنْ تَنْصُرُوا اللهَ يَنْصُرْكُمْ
    = jika kalian menolong (agama) Allah, Dia akan menolong kalian.
b) Berarti “tidak”, bila sesudahnya terdapat kata إِلاَّ (=kecuali). Contoh:
إِنْ أَنْتُمْ إِلاَّ تَكْذِبُوْنَ
    = tidak lain kalian hanyalah berdusta

5. Harf لاَ juga ada dua macam:
a. NAFY (
نَفْي) atau penidakan (=tidak, bukan, tidak ada). Contoh:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
= tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah
b. NAHY (نَهْي) atau pelarangan (=jangan). Contoh:
لاَ تَعْبُدُوْا إِلاَّ اللهَ
= jangan kalian menyembah kecuali (kepada) Allah





































BAB III
PENUTUP

3.1  Simpulan
Dalam Bahasa Arab, kata dapat dibagi menjadi tiga kelompok: ada isim (اسم), fi'il (فعل), dan harf (حرف). Apa itu isim, fi'il, dan harf?
  1. Isim (اسم) adalah kata bermakna yang tidak terikat oleh waktu. Isim dalam bahasa Arab juga melingkupi kata sifat (adverb), kata ganti (pronoun), dan kata keterangan (adjektiva) yang ada di dalam bahasa Indonesia. Contoh: كِتاب (buku), مُسافِر (musafir), جَميل (cantik).
  2. Fi'il (فعل) adalah kata bermakna yang terikat oleh waktu. Contoh: ُأَدرُس (saya sedang belajar), دَرَستُ (saya pernah belajar), سَأَدرُسُ (saya akan belajar).
  3. Harf (حرف) 1) adalah kata yang tidak terlalu bermakna kecuali jika bergabung dengan kelompok kata selainnya. Bentuk kata lain dalam bahasa Indonesia yang termasuk dalam kelompok harf adalah: artikel (sebuah, seorang, itu), kata depan (di, ke, pada, dari), kata penghubung (dan, tapi, atau, maupun). Contoh: في (di), َّثُم (kemudian), إِلاَّ (kecuali).

3.2  Daftar Pustaka
         Wikipedia.org





Tidak ada komentar:

Posting Komentar