Kamis, 19 Januari 2017

Kesalahan Berfikir



Tasri Muliadi Mn
16.3100.064
Kuliah Dasar-Dasar Logika, Kamis 15:30
PENYEBAB KESALAHAN BERFIKIR
   A.   Pengertian Kesalahan Berfikir.
Istilah teknis kesalahan adalah sofisme. Yang dimaksud dengan kesalahan adalah pemikiran yang menyesatkan. Menyesatkan karena nampaknya benar, tetapi sebenarnya tidak. Tetapi pengertian kesalahan juga dapat diterapkan pada setiap aksi akal budi yang tidak sah karena sebenarnya kesalahan itu disebabkan tidak mematuhi hukum-hukum atau aturan-aturan pemikiran. Kesalahan dalam berpikir (sesat pikir) ialah kekeliruan penalaran yang disebabkan oleh pengambilan kesimpulan yang tidak sahih dengan melanggar ketentuan-ketentuan logika atau susunan dan penggunaan bahasa serta penekanan kata-kata yang secara sengaja atau tidak, telah menyebabkan pertautan atau asosiasi gagasan tidak tepat. Sedangkan menurut Sumaryono, sesat pikir adalah proses penalaran atau argumentasi yang sebenarnya tidak logis, salah arah, dan menyesatkan, suatu gejala berpikir yang salah yang disebabkan oleh pemaksaan prinsip-prinsip logika tanpa memperhatikan relevansinya. Kesesatan penalaran dapat terjadi pada siapa saja, bukan karena kesesatan dalam fakta-fakta, tetapi dari bentuk penarikan kesimpulan yang salah karena tidak dari premis-premis yang menjadi acuannya.
   B.     Faktor Kesalahan Berfikir.
Ada beberapa faktor atau penyebab sehingga orang cenderung melakukan pemikikiran yang tidak logis atau kesalahan berfikir. Berikut ini contoh faktor-faktor atau penyebab kesalahan berfikir antara lain sebagai berikut :
Pertamabersandar pada prasangka (persangkaan), bukan pada pengetahuan yang pasti. Persangkaan adalah penyebab utama kekeliruan. Descartes pernah bilang, “Jangan tergesa menghubung-hubungkan gagasan dengan kecenderungan.” Contohnya : jika seseorang menceritakan kejelekan orang lain hanya berdasarkan prasangkanya saja, tanpa ada unsur pengetahuan yang lebih dalam. Hal seperti ini juga termasuk kesalahan berfikir.

Keduahawa nafsu. Sekali-kali jangan pernah untuk bersikap tidak adil dalam menilai. Bila seseorang tidak adil dalam memberikan penilaian, maka secara tidak disadari, arah pemikirannya akan cenderung kepada hawa nafsunya. Contohnya : jika ada seseorang dosen yang kurang adil memberikan penilaian kepada mahasiswanya, karena dia hanya mendahulukan hawa nafsunya semata.

Ketigatergesa-gesa. Tergesa-gesa juga merupakan salah satu faktor atau penyebab terjadinya salah pemikiran, karena dengan tergesa-gesa orang tersebut tidak bisa berfikir secara logis atau jernih. Contohnya : jika kita melakukan aktivitas seperti, kita sedang melakukan perjalanan ke suatu tempat dengan menggunakan kendaraan roda dua (motor) secara tergesa-gesa. Hal ini bisa saja mengakibatkan kecelakaan akibat kurang fokusnya seseorang mengendarai motor.

Keempatberpikir tradisional dan melihat ke masa lalu. Kecenderungan alamiah manusia adalah cepat menerima gagasan atau kepercayaan yang sudah diterima oleh generasi sebelumnya, tanpa memikirkannya lebih jauh. Contohnya : seseorang yang telah gagal dalam melakukan sesuatu seperti gagal menjadi tentara. Kemudian dia berfikir tidak akan lagi mau menjadi seorang tentara karena dia melihat masa lalunya yang gagal.

Kelima, memuja tokoh atau mengkultuskan seseorang. Mengkultuskan seseorang akan membuat seseorang tidak berani beda dengan pendapat sebelumnya atau pendapat tokoh yang dikultuskan tersebut. Ini akan menyebabkan seseorang kehilangan kemerdekaan berpikir dan berkehendak. Kata Muthahhari lagi, Al-Qur’an menyeru kita agar berpikir independen dan jangan membabi buta mengikuti pendapat orang-orang terdahulu.

Keenam, kurangnya rasa percaya diri (PD). Kurangnya rasa percaya diri (PD) ini salah satu faktor penyebab seseorang melakukan kesalahan berfikir. Contohnya : jika seorang mahasiswa melakukan presentase di di depan banyak orang. Di saat itulah biasa terjadi kesalahan berfikir karena kurangnya rasa percaya diri (PD) yang di miliki orang tersebut.

Kedelapan,kurang fokusnya seseorang. Kurang fokusnya seseorang juga termasuk faktor atau penyebab seseorang melakukan kesalahan berfikir. Fokus itu sangat penting bagi seseorang untuk berfikir yang logis, karena jika kita kurang fokus dalam berfikir bisa saja kita melakukan kesalahan yang tidak pantas untuk kita lakukan.
   C.     Macam-Macam Kesalahan Berfikir Informal.
·        Fallacy of Hasty Generalization (Kekeliruan Karena Membuat Generalisasi yang Terburu-buru)
·           Fallacy of Forced Hypothesis (Kekeliruan Karena Memaksakan Praduga)
·          Fallacy of Begging the Question (Kekeliruan Kerna Mengundang Permasalahan)
·          Fallacy of Circular Argument (Kekeliruan Karena Menggunakan Argumen yang Berputar)
·          Fallacy of Argumentative Leap (Kekeliruan Karena Berganti Dasar)
·        Fallacy of Appealing to Authority (Kekeliruan Karena Mendasarakan pada Otoritas)
·            Fallacy of Appealing to Force (Kekeliruan Karena Mendasarkan Diri pada Kekuasaan)
·          Fallacy of Abusing (Kekeliruan Karena Menyerang Pribadi)
·          Fallacy of Ignorance (Kekeliruan Karena Kurang Tahu)
·        Fallacy of Complex Question (Kekeliruan Karena Pertanyaan yang Ruwet)
·          Fallacy of Oversimplification (Kekeliruan Karena Alasan Terlalu Sederhana)
·        Fallacy of Accident (Kekeliruan Karena Menetapkan Sifat)
·        Fallacy if Irrelevent Argument (Kekeliruan Karena Argumen yang TIdak Relevan)
·        Fallacy of False Analogy (Kekeliruan Karena Salah Mengambil Analogi)
·         Fallacy of Appealing to Pity (Kekeliruan Karena Mengundang Belas Kasihan)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar